80 Hektare Semaian Padi di Batanghari Rusak Akibat Banjir
BATANGHARI - Akibat sempat adanya bencana banjir yang melanda di tujuh Kecamatan di Kabupaten Batanghari. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan setempat mencatat, sedikitnya ada 80 hektar semaian padi sawah petani yang rusak, hingga menyebabkan petani gagal tanam.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Batanghari Roma Uliana mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari para petugasnya, kalau ada, 80 hektar semaian padi sawah milik petani, yang ada di tiga Kecamatan rusak terdampak banjir. Selasa (07/05).
“Semaian padi yang rusak tersebut berada di Kecamatan Maro Sebo Ulu terdiri dari Desa Tebing tinggi sebanyak 12 hektar, Desa Padang Kelapo 15 hektar, Olak Kemang 38 hektar, kemudian wilayah Kecamatan Muara Tembesi tepatnya di Desa Tanjung Marwo lima hektar, Pematang V Suku lima hektar, dan terakhir di Kecamatan Pemayung yang berada di Desa Senaning dengan luasan kerusakan sebanyak lima hektar,”Ungkapnya.
Sementara itu, usia semaian padi yang rusak tersebut umumnya sebagian kecil berumur satu bulan. Dan perlu diketahui, titik persemaian yang rusak ini sebenarnya wilayah strategis untuk menerapkan penanaman IP 200.
“Dengan adanya kerusakan tersebut, pihaknya telah berupaya melaporkan ke Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan, dan kini prosesnya sudah masuk dalam persiapan kontrak dipusat,”Tutupnya.(Der)
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Batanghari Roma Uliana mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari para petugasnya, kalau ada, 80 hektar semaian padi sawah milik petani, yang ada di tiga Kecamatan rusak terdampak banjir. Selasa (07/05).
“Semaian padi yang rusak tersebut berada di Kecamatan Maro Sebo Ulu terdiri dari Desa Tebing tinggi sebanyak 12 hektar, Desa Padang Kelapo 15 hektar, Olak Kemang 38 hektar, kemudian wilayah Kecamatan Muara Tembesi tepatnya di Desa Tanjung Marwo lima hektar, Pematang V Suku lima hektar, dan terakhir di Kecamatan Pemayung yang berada di Desa Senaning dengan luasan kerusakan sebanyak lima hektar,”Ungkapnya.
Sementara itu, usia semaian padi yang rusak tersebut umumnya sebagian kecil berumur satu bulan. Dan perlu diketahui, titik persemaian yang rusak ini sebenarnya wilayah strategis untuk menerapkan penanaman IP 200.
“Dengan adanya kerusakan tersebut, pihaknya telah berupaya melaporkan ke Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan, dan kini prosesnya sudah masuk dalam persiapan kontrak dipusat,”Tutupnya.(Der)
Tag: