Rabu, 17 Juli 2024

Tanpa Transaksional, MauDiz diprediksi jadi Juru Kunci di Pilwako

Pengamat Politik Kesohor Jambi Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si,MM

JAMBI
- Pengamat Politik Kesohor Jambi Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si,MM kembali memberi analis terbarunya dalam pilwako Jambi. Kali ini ia memprediksi optimasi elektoral pasangan Maulina - Diza. Menurutnya jauh sebelum berpasangan dengan anak kesayangan Hazrin Nurdin, elektabilitas Maulana sudah mengalami stagnasi di angka 30 %. Meski ada klain ia punya elektabilitas nyaris 80 % tapi itu hanya gimmik politik gambaran dari elektabilitas gelembung sabun, besar tapi kosong.

" Analisa saya dengan memakai teori prediksi optimasi, Maulana sulit, karena sebelum berpasangan dengan anak kesayangan bang Hazrin Nurdin saja elektabilitas ia sudah mengalami stagnasi di angka 30 % lebih. Meski ada klaim ia punya elektabilitas nyaris 80 % tapi itu hanya gimmik politik gambaran dari elektabilitas gelembung sabun, besar tapi kosong. " Ungkapnya saat diskusi dengan komunitas mahasiswa politik di DPathi Cafe (16/7) semalam.

Selanjutnya Dedek menjelaskan kesimpulannya ini memiliki berbagai argumentasi antara lain elektabilitas Maulana terbangun tidak mewakili elektabilitas personal yang bersangkutan.

" Maulana kan membangun elektabilitas saat masih wawako, jadi sangat beririsan dengan dengan elektabilitas Fasha. Saat itu dengan restu Walikota ia menggunakan jaringan birokrasi kemana - mana, masuk ke kelurahan dan tiap program OPD, hasilnya bagus, tapi disisi lain, masyarakat menilai kerja bagus itu juga milik Fasha, nah ketika ia tak menjabat lagi, dan tak didukung Fasha lagi, elektabilitas jeblok lagi, maka dimainkan lah isu survei nyaris 80 % kemarin menutupi elektabilitas yang jeblok, " ungkapnya.

Alasan lain pengamat ini juga menambahkan kebiasaan Maulana menjanjikan posisi wakil walikota pada banyak orang dan banyak partai telah membuat dukungan pada dirinya tidak lagi utuh akibatnya orang sudah mulai lari darinya.

" Bayangkan 21 orang dijanjikan wakil, tapi tiba - tiba muncul Diza, kan orang kecewa, belum lagi partai politik lainnya. Maka prediksi saya, mohon maaf, tanpa politik transaksional, mereka paling jadi juru kunci dalam pilwako nanti. " pungkasnya.(*)